Postingan

Review film: 'The Divine Fury'

Gambar
The Divine Fury (©cinematerial.com) Film ini berkisah tentang pegulat terkenal asal Korea yang kehilangan imannya saat ia kehilangan ayahnya ketika ia kanak-kanak. Alasannya karena Tuhan tidak mendengarkan doanya ketika ayahnya sekarat. Sejak saat itu, ia benci dengan Tuhan dan segala hal yang berbau agama seperti simbol salib. Suatu hari ia bermimpi buruk. Ia merasa kesakitan dan ketika bangun telapak tangannya terluka. Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan gejala serius. Dalam artian ia baik-baik saja. Ia lalu disarankan oleh seseorang untuk pergi menemui cenayang terkenal di daerah Incheon. Sang cenayang lalu menyuruhnya untuk pergi ke gereja dimana disana ia akan bertemu dengan seseorang yang dapat membantunya. Sesampainya di gereja, ia bertemu dengan seorang pastor dari Vatikan yang juga seorang  exorcist (seseorang yang melakuakan praktik exorcism atau mengusir iblis/setan yang merasuki manusia). Pastor itu mengatakan bahwa luka di telapak tangannya terjadi kare

Ludus

Gambar
cr pic. weheartit Helen adalah mahasiswi jurusan komunikasi yang jatuh cinta dengan Ares, mahasiswa jurusan Sastra Indonesia. Alasan Helen jatuh cinta dengan Ares karena Ares adalah seorang penulis. Ditambah penampilan Ares yang sangat 'indie' dimana Ares sering menggunakan setelan jaket kulit dengan kaus motif garis-garis yang dikombinasikan dengan ripped jeans. Menurut Helen, Ares adalah pria yang sangat keren. Sayangnya, walaupun Helen adalah anak komunikasi, Helen tidak bisa berkomunikasi dengan Ares. Menatap Ares dari jauh saja membuat Helen berdebar setengah mati.  Suatu hari di cafe kampus, Helen yang sedang membaca buku ditemani segelas americano dikagetkan dengan suara pria yang baru-baru ini memenuhi hati dan pikiran Helen, pria itu adalah Ares. ''Homo Deus?'' Tanya Ares. Helen berbalik, ''ah, iya." ''Kamu suka baca bukunya Yuval?'' Tanya Ares lagi. ''Baru baca yang ini dan Sapiens." ''Ah..